India (Al Hind) Tempat Turunnya dan Tinggalnya Nabi Adam?
AL-HIND DALAM HADITS NABI SAW
- SAAT NABI ADAM AS. DI USIR DARI SURGA, MAKA ALLAH SWT TELAH TURUNKAN BELIAU DI BUMI AL HIND (INDIA)
Dari Qatadah ra, beliau berkata bahwa Allah swt meletakkan Baitullah (di bumi) bersama Nabi Adam as. Allah swt telah menurunkan Nabi Adam a.s di bumi dan tempat di turunkannya adalah di tanah AL HIND. Dan dalam keadaan kepalanya di langit dan kedua kakinya di bumi, lalu para malaikat sangat memuliakan Nabi Adam a.s, kemudian Nabi Adam a.s pelan-pelan berkuranglah tinggi beliau. (H.R. Musonif Abdur Razaq).
Dari Ibnu Abbas r.huma. telah berkata : “Sesungguhnya tempat pertama dimana Allah swt turunkan Nabi Adam as di bumi adalah di AL HIND”. (H.R.Hakim).
Dari Qatadah ra, beliau berkata bahwa Allah swt meletakkan Baitullah (di bumi) bersama Nabi Adam as. Allah swt telah menurunkan Nabi Adam a.s di bumi dan tempat di turunkannya adalah di tanah AL HIND. Dan dalam keadaan kepalanya di langit dan kedua kakinya di bumi, lalu para malaikat sangat memuliakan Nabi Adam a.s, kemudian Nabi Adam a.s pelan-pelan berkuranglah tinggi beliau. (H.R. Musonif Abdur Razaq).
Dari Ibnu Abbas r.huma. telah berkata : “Sesungguhnya tempat pertama dimana Allah swt turunkan Nabi Adam as di bumi adalah di AL HIND”. (H.R.Hakim).
- AL HIND ADALAH NEGERI YANG WANGI
Dari Ali ra. Telah berkata : “Bumi yang paling wangi adalah tanah AL HIND, di sanalah Nabi Adam as. Diturunkan dan pohonnya tercipta dari wangi surga”. (Kanzul Ummal).
Dari Ibnu Abbas r.anhum. telah meriwayatkan Ali Bin Abi Thalib ra. Telah berkata : “Di bumi tanah yang paling wangi adalah tanah INDIA (karena) Nabi Adam a.s. telah diturunkan di AL HIND, maka pohon–pohon dari AL HIND telah melekat wangi-wangian dari surga.” (H.R.Hakim)
Dari Ali ra. Telah berkata : “Bumi yang paling wangi adalah tanah AL HIND, di sanalah Nabi Adam as. Diturunkan dan pohonnya tercipta dari wangi surga”. (Kanzul Ummal).
Dari Ibnu Abbas r.anhum. telah meriwayatkan Ali Bin Abi Thalib ra. Telah berkata : “Di bumi tanah yang paling wangi adalah tanah INDIA (karena) Nabi Adam a.s. telah diturunkan di AL HIND, maka pohon–pohon dari AL HIND telah melekat wangi-wangian dari surga.” (H.R.Hakim)
- TEMPAT TINGGAL NABI ADAM AS. ADALAH DI AL HIND
Dari Ibnu Abbas ra. meriyawatkan dari Nabi saw telah bersabda bahwa Sesungguhnya Nabi Adam as. telah pergi haji dari INDIA ke Baitullah sebanyak seribu kali dengan berjalan kaki tanpa pernah naik kendaraan walau sekalipun. (H.R.Thabrani).
- BATU HAJAR ASWAD DITURUNKAN DARI SURGA DI AL HIND
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".(QS. Al Baqarah : 127)
"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah Taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang".(QS. Al Baqarah : 28)
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".(QS. Al Baqarah : 127)
"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah Taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang".(QS. Al Baqarah : 28)
Ibnu Katsir mengatakan (dalam menafsirkan S. Al Baqarah : 127–128) : Nabi Ibrahim as. telah berkata :”saya harus meninggikan dasar-dasar Baitulah.” Nabi Ismail as pun pergi untuk mencari batu buat diletakkan di Baitullah. Lalu Nabi Ismail as. segera datang kepada Nabi Ibrahim as. dengan membawa sebuah batu, tapi Nabi Ibrahim as. tidak menyukai batu tersebut dan menyuruhnya mencari batu yang lebih baik. Maka Nabi Ismail as pun kembali pergi untuk mencari batu untuknya.
Dan datanglah Jibril as. membawa batu Hajar Aswad dari INDIA yang berwarna sangat putih sekali terbuat dari Batu Yakut Putih persis pohon staghomah (pohon yang daun dan buahnya berwarna putih). Dan Nabi Adam a.s itu diturunkan bersama-sama dengan Batu Hajar Aswad dari surga . Kemudian (pelan-pelan) Batu Hajar Aswad pun menjadi hitam disebabkan oleh dosa-dosa manusia.
Ketika Nabi Ismail as. datang membawa sebuah batu kepada Nabi Ibrahim as. tiba-tiba dia melihat Batu Hajar Aswad sudah ada di Rukun Yamani. (Dengan heran) Nabi Ismail as. bertanya : “Wahai Bapakku siapakah yang membawanya?”. Nabi Ibrahim as. menjawab : “Yang membawanya adalah seseorang yang lebih cekatan kerjanya dari kamu.” Kemudian mereka berdua membangun Kabbah sambil berdoa dengan kalimat-kalimat yang mana Allah swt. telah uji Nabi Ibrahim as. (Tafsir Ibnu Katsir)
- PERISTIWA QOBIL DAN HABIL TERJADI DI INDIA
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, Mengapa Aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu Aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. (S. Al Maidah : 31)
Dari Tafsir Baghwi (dalam menafsirkan surat Al Maidah : 31) mengatakan:
Dari Muqatil bin Sulaiman ra. telah meriyawatkan dari Dhahak, dari Ibnu Abbas r.hum. berkata bahwa Ketika Qobil telah membunuh Habil, Nabi Adam as. berada di Mekkah. Maka tiba-tiba keluar duri dari pohon-pohon serta berubah rasanya, dan buah-buahan menjadi masam, dan air menjadi pahit rasanya. Nabi Adam as. lalu berkata bahwa telah terjadi sesuatu di bumi, kemudian beliau as. datang ke AL HIND (INDIA), ternyata Qobil telah membunuh Habil.
Nabi Adam as. pun mengucapkan syair dan dialah orang yang pertama kali bersyair.
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, Mengapa Aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu Aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. (S. Al Maidah : 31)
Dari Tafsir Baghwi (dalam menafsirkan surat Al Maidah : 31) mengatakan:
Dari Muqatil bin Sulaiman ra. telah meriyawatkan dari Dhahak, dari Ibnu Abbas r.hum. berkata bahwa Ketika Qobil telah membunuh Habil, Nabi Adam as. berada di Mekkah. Maka tiba-tiba keluar duri dari pohon-pohon serta berubah rasanya, dan buah-buahan menjadi masam, dan air menjadi pahit rasanya. Nabi Adam as. lalu berkata bahwa telah terjadi sesuatu di bumi, kemudian beliau as. datang ke AL HIND (INDIA), ternyata Qobil telah membunuh Habil.
Nabi Adam as. pun mengucapkan syair dan dialah orang yang pertama kali bersyair.
Bunyi syairnya :
Telah berubah kota-kota dan apa saja yang ada di atasnya,
maka permukaan bumi menjadi berdebu yang kotor
semua zat yang berwrna dan yang mempunyai rasa telah berubah (warna dan rasanya)
dan keceriaan wajah yang indah menjadi berkurang
Telah berubah kota-kota dan apa saja yang ada di atasnya,
maka permukaan bumi menjadi berdebu yang kotor
semua zat yang berwrna dan yang mempunyai rasa telah berubah (warna dan rasanya)
dan keceriaan wajah yang indah menjadi berkurang
Keterangan : maka dapat diketahui bahwa Qabil membunuh Habil di tanah al hind.
Jadi kematian yang pertama kali terjadi adalah di Al hind.
BANJIR BESAR YANG TERJADI DI ZAMAN NABI NUH AS. BERASAL DARI INDIA?
Dari Ibnu Abbas r.hum telah berkata bahwa Jarak antara Nabi Nuh as dengan hancurnya kaumnya adalah 300 tahun. Dari tungku api (tannur/Gunung-gunung berapi) di AL HIND telah keluar air dan kapalnya Nabi Nuh as. Berminggu-minggu mengelilingi Ka’bah. (H.R.Hakim).
- FADHILAH KAYU INDIA YANG DISEBUT LANGSUNG DARI LISAN RASULULLAH SAW
Dari Jabir ra. berkata bahwa suatu ketika bersama Ummul Mukminin ‘Aisyah r.ha ada seorang bayi yang dari hidungnya keluar darah (mimisan). Maka tiba-tiba Rasulullah saw. masuk lalu bersabda : ”Apa yang terjadi pada bayi ini?”. Aisyah ra. berkata bahwa dia terkena penyakit udzroh (sakit panas pada kerongkongan).
Rasulullah saw. lalubersabda : “Wahai seluruh wanita jangan bunuh anak-anak kalian!!! Dan siapa saja wanita yang terkena sakit udzroh dan terkena sakit kepala, maka gunakanlah kayu aud dari Al Hind untuk obat.
Jabir ra. berkata bahwa Rasulullah saw lalu menyuruh Aisyah r.ha. untuk melaksanakannya, maka Aisyah r.ha pun melaksanakannya (mengobati anak yang sakit itu dengan kayu aud), maka bayi itupun telah sembuh. (H.R.Hakim)
Keterangan : Qosth Hind adalah nama sejenis kayu aud yang hanya ada di AL HIND (INDIA).
Dari Jabir ra. berkata bahwa suatu ketika bersama Ummul Mukminin ‘Aisyah r.ha ada seorang bayi yang dari hidungnya keluar darah (mimisan). Maka tiba-tiba Rasulullah saw. masuk lalu bersabda : ”Apa yang terjadi pada bayi ini?”. Aisyah ra. berkata bahwa dia terkena penyakit udzroh (sakit panas pada kerongkongan).
Rasulullah saw. lalubersabda : “Wahai seluruh wanita jangan bunuh anak-anak kalian!!! Dan siapa saja wanita yang terkena sakit udzroh dan terkena sakit kepala, maka gunakanlah kayu aud dari Al Hind untuk obat.
Jabir ra. berkata bahwa Rasulullah saw lalu menyuruh Aisyah r.ha. untuk melaksanakannya, maka Aisyah r.ha pun melaksanakannya (mengobati anak yang sakit itu dengan kayu aud), maka bayi itupun telah sembuh. (H.R.Hakim)
Keterangan : Qosth Hind adalah nama sejenis kayu aud yang hanya ada di AL HIND (INDIA).
- HUBUNGAN DIPLOMATIK RAJA-RAJA AL HIND DENGAN RASULULLAH SAW SANGAT BAIK
Dari Abu Sa’id Al Khudri ra. mengatakan bahwa seorang raja dari AL HIND telah mengirimkan kepada Nabi saw. sebuah tembikar yang berisi jahe. Lalu Nabi saw. memberi makan kepada sahabat-sahabatnya sepotong demi sepotong dan Nabi saw pun memberikan saya sepotong makanan dari dalam tembikar itu. (H.R.Hakim).
- PEPERANGAN DI INDIA YANG TELAH DIJANJIKAN OLEH RASULULLAH SAW.
Dari Abu Hurairah ra. berkata bahwa Nabi saw. telah menjanjikan kepada kami tentang perang yang akan terjadi di INDIA. Jika saya menemui peperangan itu maka saya akan korbankan diri dan harta saya. Apabila saya terbunuh, maka saya akan menjadi salah satu syuhada yang paling baik dan jika saya kembali (dengan selamat) maka saya (Abu Hurairah ra.) adalah orang yang terbebas (dari neraka). (H.R. An Nasai).
Dari Abu Hurairah ra. berkata bahwa Nabi saw. telah menjanjikan kepada kami tentang perang yang akan terjadi di INDIA. Jika saya menemui peperangan itu maka saya akan korbankan diri dan harta saya. Apabila saya terbunuh, maka saya akan menjadi salah satu syuhada yang paling baik dan jika saya kembali (dengan selamat) maka saya (Abu Hurairah ra.) adalah orang yang terbebas (dari neraka). (H.R. An Nasai).
- SAHABAT NABI SAW. PUN INGIN DAKWAH KE INDIA ?
Dari Ubay bin Ka’ab ra. mengatakan: “Saya berkeinginan untuk keluar di jalan Allah ke INDIA”. Ubay bin Ka’ab ra. bertanya kepada Hasan ra.: “Berilah saya nasehat!”. Hasan ra. berkata: “Muliakanlah perintah Allah dimanapun kamu berada maka Allah akan memuliakan kamu”. (H.R. Baihaqi fii Syu’bul iman).
Dari Ubay bin Ka’ab ra. mengatakan: “Saya berkeinginan untuk keluar di jalan Allah ke INDIA”. Ubay bin Ka’ab ra. bertanya kepada Hasan ra.: “Berilah saya nasehat!”. Hasan ra. berkata: “Muliakanlah perintah Allah dimanapun kamu berada maka Allah akan memuliakan kamu”. (H.R. Baihaqi fii Syu’bul iman).
- BERJIHAD DI INDIA
Dari Sauban r.a dari Rasulullah saw beliau bersabda : “Dua golongan dari ummatku yang diselamatkan Allah dari Neraka. yaitu golongan yang berperang di al Hind dan golongan yang berkumpul bersama Isa a.s.” (Riwayat Nasai dan Ahmad).
Hadis ini saya ambil dari buku ‘Nuzuulu Isa Ibn maryama Aakhiraz Zaman’. Karangan Imam As-Sauyuthi. Lengkap hadisnya sebagaimana yang dikeluarkan oleh Allamah Ali Al-Qari di dalam kitab Al-Marqaah 5:658 di dalam sebuah hadits yang panjang dari Ali Zainul Abidin bin Husain r.a bahwa Rasulullah saw dalam sabdanya berkata: “bergembiralah! bergembiralah! Sesungguhnya perumpamaan ummatku seperti hujan, tiada diketahui yang mana satu lebih baik, yang mulanya atau yang penghabisannya, atau seperti sebuah kebun yang luas, yang dapat memberi makan kepada segolongan manusia buat setahun. Kemudiannya kepada golongan yang lain buat setahun.
Semoga golongan yang terakhir itulah yang akan memperoleh bagian yang paling banyak, yang paling baik dan yang paling bagus dari kebun itu. Bagaimana bisa binasa sesuatu umat sedangkan aku yang menjadi pangkalnya, Al Mahdi pula menjadi pertengahannya dan (Isa) Al Masih menjadi penghujungnya. Namun di dalam antara masa-masa itu memang ada masa-masa yang ‘bengkok’. Mereka yang terlibat di dalamnya tidak tergolong sebagai umatku. Dan aku pun tidak tergolong dari mereka”
Bila kita lihat terjemahan hadits di atas Syeikh Ahmad Semait, Mufti Singapura menterjemahkan perkataan ‘Jihad’ dengan ‘berperang’. Namun ulama terkenal Indonesia, H. Salim Bahreisy mengartikannya terjemahannya dengan ‘berjihad’ yang boleh difahami dengan ‘perang’ dan juga ‘dakwah’. Jika diartikan ‘Jihad’ dengan perkataan ‘berperang’ sekali pun pasti dan pasti kaidah berperang yang akan dilaksanakan ketika itu adalah mengikut tertib Nabi saw, yaitu didahului dengan ‘Dakwah’ (sebagaimana yang pernah kita terangkan di sini ), jika sekiranya ‘dakwah’ tidak diterima maka ‘Jizyah’ perlu dijelaskan. Dan jika ‘jizyah’ tidak diterima maka barulah akan berlaku ‘Perang’ (Qital). Maka masih ‘dakwah’ mengambil tempat yang utama.
Sebaliknya jika kita mengunakan terjemahan ‘berjihad’ dengan diistilahkan sebagai ‘berdakwah’. Maka lengkap hadis itu mungkin bunyinya :
Dari Sauban r.a dari Rasulullah saw beliau bersabda : “Dua golongan ummatku yang diselamatkan oleh Allah dari Neraka, yaitu golongan yang ber’dakwah’ di Al Hind/India dan golongan yang bersama Isa a.s” (Riwayat Nasai dan Ahmad)
Jadi jika gerakan dakwah wa tabligh membuat ‘tasykil’ (mengajak) berdakwah ke India, Pakistan dan Bangladesh, maka jangan langsung kita mengatakan tidak berkaitan dengan hadits ataupun mengatakan taksub dengan Al Hind (India), karena ada hubungannya dengan hadits Nabi saw.
Bila kita lihat terjemahan hadits di atas Syeikh Ahmad Semait, Mufti Singapura menterjemahkan perkataan ‘Jihad’ dengan ‘berperang’. Namun ulama terkenal Indonesia, H. Salim Bahreisy mengartikannya terjemahannya dengan ‘berjihad’ yang boleh difahami dengan ‘perang’ dan juga ‘dakwah’. Jika diartikan ‘Jihad’ dengan perkataan ‘berperang’ sekali pun pasti dan pasti kaidah berperang yang akan dilaksanakan ketika itu adalah mengikut tertib Nabi saw, yaitu didahului dengan ‘Dakwah’ (sebagaimana yang pernah kita terangkan di sini ), jika sekiranya ‘dakwah’ tidak diterima maka ‘Jizyah’ perlu dijelaskan. Dan jika ‘jizyah’ tidak diterima maka barulah akan berlaku ‘Perang’ (Qital). Maka masih ‘dakwah’ mengambil tempat yang utama.
Sebaliknya jika kita mengunakan terjemahan ‘berjihad’ dengan diistilahkan sebagai ‘berdakwah’. Maka lengkap hadis itu mungkin bunyinya :
Dari Sauban r.a dari Rasulullah saw beliau bersabda : “Dua golongan ummatku yang diselamatkan oleh Allah dari Neraka, yaitu golongan yang ber’dakwah’ di Al Hind/India dan golongan yang bersama Isa a.s” (Riwayat Nasai dan Ahmad)
Jadi jika gerakan dakwah wa tabligh membuat ‘tasykil’ (mengajak) berdakwah ke India, Pakistan dan Bangladesh, maka jangan langsung kita mengatakan tidak berkaitan dengan hadits ataupun mengatakan taksub dengan Al Hind (India), karena ada hubungannya dengan hadits Nabi saw.
Perlu diingatkan bahwa asal ketiga-tiga negara itu India, Pakistan dan Bangladesh dulunya dalam satu benua yaitu ‘SUNDALAND’. Begitu juga setelah dijajah oleh British barulah dipecahkan menjadi tiga negara.
Wallahu a’lam bishowab.
AL HIND itu Nusantara atau Indonesia sekarang, karena jaman penjajahan juga Indonesia masih bernama Hindia semua Hadist tersebut juga sangat mirip sekali dengan Alam Indonesia. Wallahu a’lam bishowab.
BalasHapusSamudera Indonesia = Samudera Hindia
BalasHapus