4 Periode Zaman Pra Sejarah Berdasarkan Geologi Pembentukan Bumi
Keberadaan kita di bumi baru sebentar. Manusia baru ada beberapa ratus ribu tahun belakangan. Sementara bumi sudah berusia 4,5 miliar tahun. Sebelum manusia modern muncul, bumi masih bergejolak dengan bentuk dan cuaca yang jauh berbeda dari sekarang. Dikutip dari Ensiklopedia Zaman Prasejarah (2010), secara sederhana, periode geologi pembentukan bumi bisa dibagi atas empat zaman. Masing-masing zaman memiliki cirinya sendiri. Berikut pembagian periode geologi:
1. Arkean
Zaman tertua yang ada di bumi secara geologis yaitu Archaeikum.
Ciri-ciri zaman Arkekum :
- Zaman ini Berlangsung sekitar 2.500 juta tahun lalu.
- Saat itu, kulit bumi masih sangat panas.
- Tidak ada tanda-tanda kehidupan.
2. Paleozoikum
Zaman paleozoikum adalah zaman keadaan Bumi masih belum stabil. Zaman ini berlangsung sekitar 340 juta tahun. Tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel satu (mikroorganisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis ikan, dan jenis ganggang atau rumput-rumputan mulai ditemukan di zaman ini.
Ciri-cirinya Zaman Paleozoikum :
- Zaman ini ditandai dengan turunnya temperatur bumi.
- Oksigen mulai banyak dan memenuhi bumi.
- Bumi yang mendingin memungkinkan adanya kehidupan.
- Kehidupan pertama berawal di laut yang lebih dingin. Binatang-binatang bersel satu tanpa tulang yang disebut prokariot lahir.
- Kemudian berevolusi menjadi ikan yang bertulang.
- Seiring dengan semakin dinginnya temperatur bumi, makhluk yang ada di laut naik ke dataran meski masih tinggal di perairan. Mereka disebut amfibi.
- Di daratan muncul juga reptil.
Jenis dan Ciri-cirinya Dengan adanya kehidupan, zaman palaeozoikum disebut sebagai zaman primer.
3. Mesozoikum
Zaman mesozoikum adalah zaman yang berlangsung sekitar 140 juta tahun. Pada zaman tersebut perkembangan reptil mencapai puncaknya terutama dinosaurus. Zaman ini juga ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi.
Ciri-Ciri Zaman Mesozoikum :
- Zaman ini ditandai dengan temperatur yang terus menurun dan memungkinkan makhluk hidup makin berkembang.
- Jumlah ikan amfibi dan reptil makin banyak.
- Jumlahnya besar-besar. Fosilnya kini kita temukan di berbagai belahan dunia.
- Di zaman ini hidup pula dinosaurus yang mendominasi bumi.
- Banyak juga burung dan binatang menyusui yang masih rendah tingkatannya.
- Sebagian besar dari fauna atau hewan zaman mesozoikum ini terdiri atas reptil.
Beberapa Jenis fosil hewan purba yang pernah hidup di Indonesia (Sumber: sebandung.com) |
4. Neozoikum atau Kainozoikum
Zaman neozoikum berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu. Saat itu keadaan Bumi sudah semakin memungkinkan untuk mendorong munculnya makhluk hidup lain, seperti binatang menyusui sejenis kera dan monyet.
Ciri-ciri Zaman Neozoikum :
- Merupakan puncak dari hewan mamalia.
- Hewan reptil besar telah punah.
- Iklim Bumi sudah mulai stabil.
- Terbagi menjadi dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kuarter.
Zaman ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu :
4.1 Zaman Tersier
Setelah zaman reptil raksasa punah, mulai berkembang jenis kehidupan lain seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta. Sementara itu, muncul pula fauna laut seperti ikan & moluska, yang sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Sedangkan tumbuhan berbunga terus berevolusi yang menghasilkan banyak variasi seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Binatang-binatang menyusui berkembang sepenuhnya. Reptil raksasa makin lama makin hilang. Kera sudah banyak dan beberapa jenis manusia purba sudah ada.
Pithecanthropus Erectus |
4.2 Zaman Kuartier
Zaman ini merupakan zaman yang terpenting karena nenek moyang manusia sudah ada. Seperti binatang lainnya, manusia juga berevolusi.
Zaman kuartier dibagi lagi menjadi dua periode yaitu :
4.2.1 Dilivium atau Pleistosen
Zaman diluvium atau zaman pleistosen disebut juga zaman es. Karena saat itu es di kutub meluas. Sebagian besar benua Asia, Amerika, dan Eropa tertutup es. Dinginnya suhu bumi disebabkan perubahan temperatur bumi yang tidak stabil. Suhu bisa sangat dingin sehingga es sangat banyak. Ini menyebabkan permukaan laut menurun. Namun jika suhu memanas, es mencair. Daerah yang tertutup es itu menjadi perairan, atau air laut naik. Masa berubah-ubahnya temperatur ini disebut dengan masa interglasial. Interglasial terus terjadi berulang-ulang. Diperkirakan masa ini bertahan hingga 600.000 tahun.
Fosil Gajah Purba di Museum Sribaduga Zaman Pleistosen |
4.2.2 Alluvium atau Holosen
Adapun zaman alluvium berlangsung 20.000 tahun sampai sekarang. Bagian akhir masa ini merupakan saat terpenting. Karena di akhir alluvium lahir Homo sapiens, atau spesies manusia yang cerdas. Dengan demikian, manusia bisa membangun peradaban dan mengalami kemajuan hingga saat ini.
KALA PLESTOSEN
Kala Plestosen berlangsung sekitar tahun yang lalu.
Kala Plestosen penting karena pada masa ini mulai muncul kehidupan MANUSIA PURBA.
Keadaan alam kala ini masih liar dan labil, sebab ada 2 zaman yang datang silih berganti yaitu : zaman Glasial dan zaman Interglasial.
zaman meluasnya lapisan es di kutub utara, sehingga Eropa, Amerika dan Asia bagian Utara tertutup es. Daerah yang jauh dari kutub terjadi hujan lebat bertahun-tahun.
Permukaan air laut turun disertai dengan naiknya dasar laut karena adanya pergeseran bumi dan kerja gunung-gunung berapi. Sehingga banyak lautan, menjadi kering.
Sumatera, Jawa, Kalimantan bergabung menjadi satu dengan Asia Daratan.
Kalimantan Utara bergabung dengan Filipina dan Formosa (Taiwan) terus ke benua Asia.
Sulawesi juga bergabung ke Filipina.
Antara Jawa Timur dan Sulawesi Selatan berhubungan melalui Nusatenggara.
ZAMAN GLASIAL
INTERGLASIAL ZAMAN
zaman diantara dua zaman es.
Temperatur naik sehingga lapisan es di kutub utara mencair. Maka terjadilah banjir besar dimana-mana.
Permukaan air laut naik, sehingga banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat.
INTERGLASIAL ZAMAN
MIGRASI BINATANG
Pada kala Plestosen ini, hanya hewan-hewan yang berbulu tebal yang mampu bertahan hidup, diantaranya Mammouth Hewan yang berbulu tipis pindah ke daerah tropis. Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Jawa, Sulawesi dan Filipina ada yang melalui dua jalur :
Jalan Barat, yaitu : melalui Malaysia ke Jawa/
Jalan Timur, yaitu : melalui Formosa, Filipina ke Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
GARIS WALLACE
Garis Wallace adalah garis antara selat Makasar dan Lombok yang merupakan batas antara dua jalan penyebaran binatang tersebut.
KALA HOLOSEN
Pada awal kala Holosen, sebagian besar es di kutub sudah lenyap. Sehingga permukaan air laut naik lagi.
Tanah-tanah rendah di daerah Sunda Plat dan Sahul Plat tergenang air dan menjadi laut transgresi. Maka muncullah pulau-pulau di Nusantara.
Manusia purba lenyap dan muncullah manusia yang cerdas (Homo Sapiens) seperti manusia sekarang.
Tidak ada komentar