Nenek Moyang Bangsa Nusantara Datang Bergelombang Dari Yunani, Cina Selatan

Sampai abad ke-15, orang Barat yang memulai dan mendominasi Iptek Barat, belum tahu sumbernya rempah-rempah yaitu INDIE dan belum mengenal Nenek Moyang Bangsa Indonesiayang berwarna kulit coklat, yang telah memiliki negara Sriwijaya dan Majapahit. Ilmu sejarah yang ditulis sebagai Nederlands-Indische Geschiedenis adalah miskin akan data ilmiah dan tidak lepas dari kepentingan politik kolonialisme yang melecehkan bangsa Indonesia. Bersumber dari referensi buku sejarah dari zaman itu sampai sekarang masih diajakrkan rumusan ilmiah Ajaran Sejarah Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia yang secara Nasional dipaksakan untuk dipercaya semua Pemuda Indonesia dari SLTP kelas 1 sebagai berikut :

NENEK MOYANG BANGSA NUSANTARA DATANG BERGELOMBANG DARI YUNANI, CINA SELATAN

Apakah ini secara ilmiah (Iptek) benar? Mari kita mawas diri untuk mengurangi Dosa, karena sampai kini secara ilmiah, kita tidak mengakui nenek moyang asli yang bersumber dari Tanah Air sendiri.

Bidang Ilmu Pengetahuan yang mendukung rumusan legalitas ilmiah dari Iptek Belanda ini berasal dari sekitar perkembangan Iptek Barat tahun 1900. Menjelang tahun 2000 oleh beberapa ilmuwan Indonesia telah diadakan Penelitian Ilmiah yang menghasilkan bukti adanya Nenek Moyang Bangsa Indonesia yang Asli terkait pada tanah tumpah darahya sejak Purbakala. Diantara ilmuwan yang telah berjasa ini dapat dibaca bukunya :

a. Prof. DR. Koentjara Ningrat dengan buku Pengantar Antropologu telah membuat silsilah dari Primat melalui Pithecantropus Erectus sampai Homo Sapiens. Kalau antropologi Barat hanya mengenal 3 ras : Negroid (hitam) dari benua Afrika, Caucasoid (putih) dari benua Eropa dan Mongoloid (kuning) dari benua Asia-Utara, maka ditambah dengan Ras Australoid dari sekitar Nusantara / Polinesia yang tentunya bewarna kulit coklat dan tentunya mungkin berasal dari satu Benua X (belum dikenal)

b. PROF. DR. Teuku Yakob telah mengadakan penelitian terhadap lebih dari 100 fosil kerangka manusia yang  diketemukan di daerah lembah Bengawan Solo dan Kali Brantas dengan kesimpulan perubahan/pembentukan tulang kerongkongan dan otak manusia mulai dari bersuara-berbicara-berbahasa-dan berbudaya sampai sekarang (Paleo-antropologi) dari Pithecantropus menjadi Homosapiens.

c. DR. Haris Sukendar  dalam penelitiannya mengenai Budaya Batu sejak jaman Megalitik, menyimpulkan Dinamika dan Kepribadian Bangsa Indonesia tercermin dari tradisi Megalitik di Indonesia (Arkheologi). Budaya bersambung dari 5000 tahun yang lalu.

d. Dengan menghimpun tulisan dari penelitian ilmuwan Indonesia lainnya dapat disimpulkan : Nenek Moyang Bangsa Indonesia adalah Asli dari Tanah Air Sendiri dan berlanjut mengembangkan budayanya sejak jaman purbakala.

Sumber data pengetahuan dari berbagai Iptek Belanda yang mendasari rumusan Legalitas Ilmiah sampai sekarang, diantaranya dapat dicatat :

1.  Dengan percaya kepada Taurat bahwa pada waktu bencana Samudra zaman Nabi Nuh, dianggap manusia dan binatang di dunia ini mati kecuali Nabi Nuh dengan mahluk yang ada di dalam bahtera. Dengan ini dijadikan dasar data Iptek : Nusantara kosong dan diisi oleh manusia keturunan Nabi Nuh lewat Cina, India dan Hindia Belakang maka orang Asia berebut ingin menjadi Nenek Moyang Bangsa Indonesia (misalnya Cina, Keling, dan lain-lain).

2. Di dalam Iptek Geologi masih dianut hipotesa : Kepulauan Nusantara terjadi karena pada zaman glasial, es meleleh, air laut naik dan tinggal bagian ketinggian yang mungkin berbentuk benua, tidak pernah disinggung dan tidak pernah diberi nama (yaitu benua X/the Lost Continent ; catatan Penulis).

3. Di dalam Iptek Antropologi masih dianut hipotesa : Budaya dan Bahasa Austronesia persebarannya dari Asia ke Nusantara. Antropologi hanya tahu 3 ras.

4. Hasil penemuan Iptek  Arkeologi tidak diperhatikan karena ilmu sejarah bagi Bangsa Indonesia baru dianggap ada setelah 400 M.

5. Atas dasar data perkembangan Iptek  1900 ini dengan pembatasan ilmu sejarah Indonesia maka Rumusan Legalitas Ilmiah di atas dapat dimengerti. Untuk meluruskan legalitas ilmiah ini menuju tahun 2000 perlu Analisa Perkembangan Iptek pendukung sejarah, khususnya : Antropologi, Arkeologi, Geologi, Sosiologi, Historiologi dan lainnya.


- Dari inventarisasi data Iptek modern maka teori Alfred Wegener mengenai Continental Drift adalah akibat putaran bumi. Telah dapat dibuktikan dengan teori Bio-Geography bahwa Antartika pecah dan empat bagian sebagai pulau besar yang lepas dari Lithosfeer meluncur ke utara, diantaranya : Mala masuk menempel ke benua Afrika, India menumbuk daratan dan masuk menempel benua Asia, Australia menumbuk daratan dan masih bergerak ke Utara. Pecahnya Antartika karena bencana alam menjadi sumber Continental Drift. Pulau-pulau besar hanyut, Mala, India dan Australia berangkat dari Antartika masih kosong dari penghuni manusia.


- Dari Peta Tiga Matra, hasil pengukuran kedalaman laut/samudra yang canggih, dapat dilihat dengan jelas akibat teori Bio-Geography dan Continental Drift. Secara remang-remang kelihatan batasan-batasan bekas Benua X, juga dapat ditafsir bahwa benua Afrika tergusur ke Utara dengan berputar ke kiri 45 derajat, bahkan sampai mematahkan palung di dalam Samudra Atlantik. Juga kelihatan jelas goresan di dasar laut, sewaktu India hanyut (drift) dari Antartika ke lokasi dewasa ini. Dan inilah bukti benua X di bagian Barat. Australia memecah Benua X di bagian tengah menjadi Kepulauan Nusantara dan menghancurkan bagian Timur sehingga tinggal kepulauan Polinesia, Malemesia, Micronesia dan lainnya termasuk Hawaii. Kepulauan New Zealand terbebas tumbukan.


- Dari foto satelit buatan Amerika mengenai “The World Ocen Floor” tampak lebih jelas lagi gerak Afrika karena ditumbuk Mala dan jalur kiri dan kanan akibat gerak India. Jalur kanan dari Utara ke Selatan adalah garis pantai ke Muangthai-Malaka-Sumatera-Jawa-Sunda Kecil. Jalur gusur kiri dapat diperkirakan pantai tenggara Jazirah Arab dan pantai Timur Laut Benua Afrika. Juga dapat diperkirakan sewaktu Australia menumbuk Benua X di tengah (Sunda Plat), bagian ini lepas dari lempeng lithosfeer, didorong ke utara sampai menusuk benua Asia, dijepit terus pecah menjadi Kepulauan Nusantara. Sedang bagian utaranya ketinggalan menjadi jazirah Hindia Belakang. Sambil mendorong plat Sunda, Australia bergeser ke timur sehingga jalur gusur kanan (India) membengkok seperti kondisi masa kini dan Sumatra patah dari Malaka. Inilah Benua X yang pecah.


- Dari peta lempeng-lempeng Lithosfeer tampak ada nama : Indisch-Australische Plaat atau Lempeng Lithosfeer Indonesia-Australia uang serupa bentuk dan lingkupnya dengan bentuk Benua X pada peta Tiga Matra dan World Ocean Floor. Inilah bukti ilmiah Landasan Benua X yang pecah akibat bencana alam dunia dan tidak akan salah bila Benua X adalah The Lost Continent yang sampai sekarang masih diperkirakan berada di daerah Samudra Atlantik sebagai Benua Atlantis yang belum diketemukan. Peninggalan Budaya Atlantis berada di Mesir & Meksiko. Menurut data spiritual (Annie Besant), Benua X, benua terbesar di dunia, pernah mendapat nama Le Muria (Bagian Barat) dan Atlantis (Bagian Tengah dan Timur).


- Dari gambar persebaran Bahasa dan Budaya Melayu Austranesia dapat ditafsir dengan tepat : Benua X adalah tanah tumpah darah ras Australoid, bangsa berkulit coklat yang sejak zaman Megalitik telah berbahasa dan berbudaya yang disebut Bahasa dan Budaya Melayu – Austronesia.

- Inilah hasil analisa dan pengolahan data dalam memperbandingkan perkembangan IPTEK 1900 ke 2000. Bila nantinya secara ilmiah mendapatkan pengakuan Internasional berarti suatu pertanda di dalam menyongsong kebangkitan BANGSA dan TANAH AIR INDONESIA atau Bangunnya BADAN untuk INDONESIA RAYA. Menurut G. P. Murdock dan I Dyen : Persebaran Budaya dan Bahasa Austronesia ialah dari Nusantara ke Asia. Dari  Benua X ke Benua Asia persebarannya melewati transplantasi bagian ujung utara Benua X menjadi Jazirah Hindia Belakang pada Benua Asia dengan kebudayaannya.

- Pada suatu tahap (beberap juta tahun) blok Mala-India-Australian mempersatukan Benua X, Benua Afrika, Benua Eropa, Benua Asia. Diperkirakan sumber Pithecantropus  adalah Benua X. Disinilah kerangka Pithecantropus tertua belum diketemukan karena tertimbun oleh erupsi gunung berapi atau tenggelam di dasar laut. Australopithecus berasal dari Benua X sewaktu Australia menyatu dengan Benua X.

- Pelajaran ilmu sejarah untuk SMP dan SMA perlu diluruskan untuk membagun JATI DIRI BANGSA dan memperkuat tumbuhnya RASA PERSATUAN dan KESATUAN BANGDA INDONESIA dengan BERBHINNEKA TUNGGAL IKA serta untuk KERUKUNAN bangsa-bangsa serumpun. Inilah tantangan bagi llmuwan Indonesia dan LIPI.

- Sumpah Pemuda 1928 adalah tepat dan terbukti : Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa Kita. Untuk ini akan ditulis buku : Legalitas Ilmiah Asal sul Nenek Moyang Bangsa dan Tanah Air Indonesia sebagai Rakyat Merdeka.

- Mari kita hayati pecahnya Benua X dengan Ras Australoid yang telah berkebudayaan tinggi menjadi kepulauan Nusantara yang terdiri atas suku-suku bangsa Merdeka dengan tanah tumpah darahnya masing-masing. Dengan menghayati amanat kejayaan leluhur dan dengan ber-Bhinneka Tunggal Ika telah dibangun negara berwawasan maritim : Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit. Mari kita berketetapan hati dengan belajar dari sejarah, den gan Amanat Kejayaan Leluhur dan Jati Diri Bangsa serta ber-Bhinneka Tunggal Ika bahwa dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, kita akan mampu membangun Negara Kebangsaan Indonesia Raya Merdeka sebagai generasi ketiga di dalam abad ke-21 nanti sebagai Negara Maritim Republik Indonesia 2045.

_____________________
Jakarta, 16 Mei 2004
Drs. H. M. H. Mangkupranata
Pengolah dan Penyaji Data


LAMPIRAN :

DATA SPIRITUAL PENDUKUNG SEJARAH BANGSA DAN TANAH AIR

Al-Qur’an Bukti Kekuasaan Allah pada Alam Semesta. Surat 30 : 22. Diantara bukti kenyataan kekuasaanNya itu pula, ialah penciptaan langit dan bumi dan adanya beraneka bahasa dan warna kulitmu. Dalam hal ini sungguh menjadi bukti kenyataan bagi orang-orang berilmu.

Al-Kitab Kejadian (Kejahatan Manusia 6 : 1-8). Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dan anak perempuan-perempuan itu siapa saja yang disukai mereka.
1) Berfirmanlah TUHAN “RohKu tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia-manusia itu adalah daging. Tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja”.

2) Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah itu menghampiri anak-anak perempuan manusia dan anak perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka, inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

3) Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata.

4) Maka menyesallah TUHAN bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hatiNya.

5) Berfirman TUHAN “Aku akan menghapuskan manusia dan telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.

6) Tetapi Nuh mendapat kasih karunia dimata TUHAN.

- Anie Besant, dalam bukunya : Des Menschen Bestemming. Umat manusia tingkat ke-III mulai berkembang dalam zaman yang oleh ahli pengetahuan umum disebut : LEMURYA, kira-kira lebih dari 1 juta tahun yang lalu. Dalam zaman itu terdapat suatu daratan Benua besar yang membentang dari arah letak pulau Ceylon sekarang ke Selatan dari Benua Lemuria tersebut. Pada waktu itu perbukitan Himalaya masih dilingkari / diliputi ombak besar dari Samudra Selatan dan tanjung (daratan India belum tampak di atas laut) Dalam meninjau arsip rekaman di alam gaib tersebut, Dr. Annie Besant dapat mengetahui, bahwa karena tertimpa bencana alam berkali-kali dengan jarak puluhan ribu tahun, bahkan sampai ratusan ribu tahun, akhirnya Benua LEMURYA tadi banyak yang tenggelam. Kemudian muncul daratan baru, benua yang disebut ATLANTIS. Kira-kira 800.000 tahun yang lalu bangsa Atlantis menyebar sangat luas. Sesudah berkembang biak, benua Atlantis juga tertimpa bencana alam berturut-turut diantaranya gempa bumi, seperti diceritakan dalam buku berjudul : Cosmos dan Micro Cosmos, gubahan C. A. Q. Libra. Disebutkan : Bencana hebat yang menimpa benua Atlantis terjadi dalam tiga tingkatan. Pertama terjadi sebelum 850.000 tahun yang lalu. Kedua sebelum 80.000 tahun yang lalu. Dan ketiga terbesar 9.000 tahun yang lalu. LEMURYA – ATLANTIS IS THE LOST CONTINENT.

- Wali Songo, dalam primbonnya yang diterjemahkan oleh Van Hien, dalam buku berjudul : The Wali Songo : Tiap-tiap kehidupan / alam (bol) dari neraka dan alam arwah selanjutnya terbagi, seperti dunia dalam 5  benua, yang masing-masing menjadi tempat tinggal arwah/roh dari ras bewarna kulit : PUTIH, KUNING, COKLAT, MERAH & HITAM.

Tidak ada komentar